Rabu, 16 September 2015

Revisi Artikel Sosiologi Hukum

ISU KEKERASAN MEMBANGKITKAN SOLIDARITAS ANTAR SESAMA

Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain disekitarnya. Berbicara mengenai solidaritas, solidaritas sangat penting untuk mempersatukan dan menyamakan perbedaan. Contoh saat orang lain disekitar kita mengalami musibah pasti kita sendiripun ikut merasakan, ikut bersedih. Seperti halnya kasus yang saya temukan beberapa minggu yang lalu mengenai isu kekerasan yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar yang berada di Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol kabupaten Tulungagung.

Salah seorang Ibu melaporkan bahwa anak nya sebut saja “RK” menjadi korban kekerasan oleh salah satu Guru sukuan yang mengajar di sekolah dasar tempat RK bersekolah tersebut, menurut para saksi RK telah dibully oleh beberapa temannya atas dasar perintah dari oknum guru tersebut karena tidak bisa memahami pelajaran apa yang disampaikan oleh Guru itu. Menurut pengakuan RK, dia Ditendang beberapa temannya sampai meringkuk kesakitan, namun Oknum Guru tersebut membiarkannya dan meninggalkan RK dalam keadaan kesakitan. Berita ini cepat menyebar luas dikalangan Masyarakat sekitar, yang membuat masyarakat ikut geram, marah, kasihan, merasa iba, merasa ikut tersakiti juga, dan tergugah hati nuraninya untuk ikut serta dalam meluruskan masalah ini, tidak sedikit orang memberi support kepada Ibu RK untuk segera meluruskan masalah ini, karena harapan mereka tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi dikemudian hari.

Menurut kasus diatas masyarakat disini tergolong solidaritas mekanis bersifat paguyuban, namun disamping itu masyarakat juga ikut berusaha memulihkan keadaan (restitutif) dengan cara ikut berusaha meluruskan masalah yang terjadi. Dilihat dari tindakan tersebut bahwa yang terjadi disini bertentangan dengan pendapat Emile Durkheim bahwasannya Emiel Durkheim berpendapat bahwa masyarakat yang bersifat paguyuban itu identik dengan sifat represif tetapi kenyataannya pada kejadian diatas mencerminkan bahwa masyarakat yang bersifat paguyuban dapat beriringan dengan masyarakat yang bersifat Restitutif.

Post by : Intan Pratiwi Nirwana Putri
(Tugas Revisi Tanggal 17 September 2015)

Senin, 14 September 2015

artikel sosiologi hukum

ISU KEKERASAN MEMBANGKITKAN SOLIDARITAS ANTAR SESAMA

Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain disekitarnya. Berbicara mengenai solidaritas, solidaritas sangat penting untuk mempersatukan dan menyamakan perbedaan. Contoh saat orang lain disekitar kita mengalami musibah pasti kita sendiripun ikut merasakan, ikut bersedih. Seperti halnya kasus yang sya temukan beberapa minggu yang lalu mengenai isu kekerasan yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar yang berada di Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol kabupaten Tulungagung.
Salah seorang Ibu melaporkan bahwa anak nya sebut saja “RK” menjadi korban kekerasan oleh salah satu Guru sukuan yang mengajar di sekolah dasar tempat RK bersekolah tersebut, menurut para saksi RK telah dibully oleh beberapa temannya atas dasar perintah dari oknum guru tersebut karena tidak bisa memahami pelajaran apa yang disampaikan oleh Guru itu. Menurut pengakuan RK, dia Ditendang beberapa temannya sampai meringkuk kesakitan, namun Oknum Guru tersebut membiarkannya dan meninggalkan RK dalam keadaan kesakitan. Berita ini cepat menyebar luas dikalangan Masyarakat sekitar, yang membuat masyarakat ikut geram, marah, kasihan, merasa iba, merasa ikut tersakiti juga, dan tergugah hati nuraninya untuk ikut serta dalam meluruskan masalah ini, tidak sedikit orang memberi support kepada Ibu RK untuk segera meluruskan masalah ini, karena harapan mereka tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi dikemudian hari.
Dari kasus tersebut dapat kita lihat rasa solidaritas dan rasa toleransi terhadap sesame yang masih sangat kental, namun rasa Solidaritas itu mulai memudar dikalangan masyarakat, namun masih ada beberapa masyarakat yang masih menjunjung tinggi rasa Solidaritas tersebut.

Post by : Intan Pratiwi Nirwana Putri